Rifanfinancindo - Punya rekan kerja yang kerap datang ke kantor paling awal tapi selalu pulang yang paling terakhir pada malam hari? Ya, pekerja seperti itu acapkali disetarakan sebagai seorang pecandu kerja atau workaholic.
Namun begitu, bukan berarti seorang workaholic juga merupakan seorang pekerja handal. Mengapa?
Pertama, bekerja gila-gilaan dalam waktu yang panjang dan mengerahkan 110 persen usaha pastinya akan menyebabkan kelelahan.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Mengutip dari laman Business Insider, berikut lima perbedaan mendasar antara pecandu kerja dan pekerja handal:
1. Sulit untuk Memprioritaskan Waktu
Saat seorang workaholic punya kesulitan waktu untuk memisahkan mana pekerjaan yang harus diprioritaskan, pekerja handal mengerti kapan dan bagaimana harus mengerahkan energi dengan cara yang lebih berkelanjutan.
"Pekerja handal bekerja keras dengan cara yang sehat dan merasa bahagia. Sementara workaholic bekerja keras dengan cara yang tidak berkelanjutan, serta merasa tak bahagia dan kehabisan tenaga," tulis Gordon.
2. Butuh Pengakuan
Ketika pecandu kerja tak henti berusaha untuk mendapatkan validasi atau pengakuan dari pihak atasan dan koleganya, pekerja handal tahu batasan untuk kemudian mengevaluasi diri secara berkala.
3. Sibuk Setiap Saat
Pekerja handal berfokus pada hasil yang dapat diraih lewat upaya matang. Mereka akan disiplin dengan pekerjaan dan waktu, untuk kemudian memilah mana tugas yang paling penting.
Sementara workaholic bakal menyibukkan diri dengan pekerjaan lantaran tidak merasa nyaman bila tak melakukan apa-apa. Alhasil, mereka hanya memiliki sedikit waktu luang alih-alih menyelesaikan pekerjaan secara efisien.
4. Apa Itu Kesuksesan?
Seorang pekerja handal punya arti kesuksesan yang jelas dan bekerja untuk meraihnya. Di sisi lain, pecandu kerja menilai kesuksesan sebagai hal yang tak bisa didefinisikan.
"Workaholic tak tahu apa itu cukup. Mereka selalu fokus berlebihan dan berusaha memaksimalkan segalanya karena mereka tidak benar-benar tahu apa itu kesuksesan," ungkap Gordon.
5. Tak Peduli pada Diri Sendiri
Gordon mengatakan, pekerja handal mengutamakan dirinya lantaran mengerti dengan melakukan itu mereka bisa melayani orang lain dengan lebih baik.
Sedangkan pecandu kerja acapkali terlihat selalu mengutamakan kebutuhan orang lain. "Meskipun punya niat baik, melayani orang lain dengan upaya berlebih tentunya akan sangat melelahkan. Dan pastinya, kelelahan tidak baik bagi siapapun," ujar Gordon. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6