PT Rifan Financindo - Bermacam penelitian membuktikan bahwa melakukan banyak pekerjaan sekaligus, atau multitasking, justru tidak membuat pekerjaan makin cepat. Sebaliknya, kerja makin lama selesai dan kesalahan makin banyak.
Profesor neurosains Earl Miller dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) termasuk yang mengajak waspada terhadap kerja multitasking. Pasalnya, bolak-balik ke satu tugas ke tugas lain justru menguras tenaga mental, demikian laporan Entrepreneur.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Hal itu membuktikan bahwa multitasking berjalan sambil memakai smartphone saja bisa mengurangi kemampuan kognitif seseorang dalam memperhatikan sesuatu. Bayangkan apa yang terjadi bila seseorang kerja multitasking pada suatu hal yang lebih kompleks.
Apa lagi dampak kerja multitasking? Dilansir dari Entrepreneur, berikut tiga dampaknya.
1. Pekerjaan Makin Lama Beres
Menurut John Medina, ahli biologi molekular dan penulis Brain Rules: 12 Principles for Surviving and Thriving at Work, Home and School, pekerjaan seseorang bisa 50 persen lebih lama jika bekerja sambil berganti-ganti tugas.
Sebuah survei dari Microsoft juga menunjukan perlu rata-rata 15 menit bagi pegawai bagi pegawai untuk dapat kembali ke sebuah tugas kompleks bila mereka berhenti untuk mengecek email dan pesan singkat.
Studi dari Universitas Utah juga menyebut pengemudi akan makin lama bisa tiba ke tujuan jika mereka menyetir sambil berbicara di telepon.
Studi dari Institut National de la Santé et de la Recherche Médicale menemukan bahwa partisipan membuat tiga kali kesalahan dan menjadi sering lupa jika mengerjakan beberapa hal sekaligus.
Ahli biologi molekular John Medina juga menyatakan orang yang multitasking akan membuat 50 persen lebih banyak kesalahan.
Multitasking juga tak berdampak ke pekerjaan saja, tetapi juga berdampak ke apa yang terjadi di dalam otak kita. Peneliti Universitas Sussex melihat hasil MRI dari orang-orang yang fokus pada perangkat berbeda, seperti menonton TV sambil mengirim SMS. Hasilnya, densitas grey matter di otak mereka berkurang.
Itu berarti kontrol kognitif orang tersebut berkurang, dan kemampuan perhatian mereka jadi lebih buruk.
Psikolog juga menyebut mereka yang melakukan multitasking mengalami penurunan IQ serupa dengan orang yang begadang semalaman. Pengurangan IQ karena hal tersebut bisa sampai 15 poin. PT Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6