Rifan Financindo - Pemerintah mengimbau agar rapat atau pertemuan secara fisik yang dilakukan di kantor dilakukan tanpa menyajikan makanan atau minuman. Hal ini disarankan demi mencegah penularan COVID-19 di lingkungan kerja.
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi persnya dari Graha BNPB, Jakarta kemarin sore.
"Sehingga semua tetap bisa menggunakan masker, tanpa ada kesempatan untuk membuka masker. Hilangkan kebiasaan untuk menyajikan minuman, makanan, di ruang rapat," ujarnya.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Selain itu, Yuri juga meminta agar pelaksanaan rapat di kantor dilakukan dengan membatasi jumlah orang serta memastikan peserta yang hadir secara fisik benar-benar sehat.
"Kita tidak menginginkan ruang rapat yang pada umumnya terbatas dan sirkulasinya tertutup, menjadi tempat hanya untuk sekadar ngobrol," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu.
Kantor juga diminta untuk membatasi waktu kegiatan setidaknya tidak lebih dari setengah jam. Namun apabila pembahasan yang perlu didiskusikan panjang, Yuri menyarankan untuk membagi sesi menjadi beberapa kali kegiatan tanpa menyediakan makanan dan minuman.
"Agar tidak kemudian kita menyiapkan makanan dan minuman di ruang rapat yang sangat memungkinkan untuk semua orang membuka masker, berbicara ke sana kemari, yang kemudian memberikan ruang terjadinya penularan apabila salah satu peserta rapat itu adalah orang yang terkonfirmasi positif namun tanpa gejala." Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6