Rifanfinancindo - Berbicara dengan anak tentang kartu kredit sama pentingnya dengan mengajari mereka mengemudi, menanamkan etika yang baik, dan memberi tahu mereka tentang narkoba dan alkohol.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Anak-anak harus memahami bahwa kartu kredit dapat menjadi alat yang hebat jika digunakan dengan benar. Mereka juga harus memahami bahaya penyalahgunaan kartu kredit yang dapat menghancurkan kehidupan finansial Anda.
Anak-anak sering kali tumbuh dengan berpikir bahwa kartu kredit ibu dan ayah adalah keajaiban. Namun, uang itu perlu dibayar kembali, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin banyak biayanya.
Karena kartu kredit dan kartu debit terlihat hampir sama, anak mungkin berpikir Anda telah menggunakan kartu kredit untuk semua pembelian. Jelaskan bahwa kartu kredit tidak dimaksudkan untuk kebutuhan pokok seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Penerbit kartu kredit memberlakukan batas kredit dengan saldo maksimum yang dapat dimiliki pemegang kartu. Peringatkan anak agar tidak menumpuk saldo besar karena itu akan mempersulit mereka menggunakan kartu kredit ketika sesuatu yang penting muncul.
Orang tua memiliki kesabaran yang tak terukur terhadap anak-anak mereka, yang sering kali menganggap remeh hal ini. Tetapi anak-anak harus belajar bahwa setiap orang tidak akan bersabar, terutama dalam hal uang dan biaya keterlambatan kartu kredit.
5. Jangan Biarkan Orang Lain Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Kartu kredit dapat memberikan peluang besar untuk tekanan teman sebaya atau manipulasi pemasaran. Pastikan anak Anda memahami dampak iklan dan kehadirannya di mana-mana.
Ini kemungkinan besar akan menjadi kebalikan dari semua yang dipikirkan anak Anda tentang kartu kredit. Membuat tagihan yang tidak mampu mereka bayar kembali mengarah pada serangkaian masalah kartu kredit lainnya.
Pastikan Anda memberikan jawaban yang benar atas semua pertanyaan atau mengarahkan mereka ke sumber yang dapat diandalkan. Ini adalah tanggung jawab yang mengasyikkan, tetapi harus dipersiapkan dengan baik. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6