Rifanfinancindo - Kaum muda ternyata rentan terkena infeksi virus corona penyebab COVID-19. Peringatan ini disampaikan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Hal tersebut diutarakan WHO mengingat kebanyakan peringatan lebih berfokus pada perlindungan kelompok yang rentan seperti lansia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan bawaan.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Dia menambahkan, saat ini terlihat ada penambahan kasus corona COVID-19 secara signifikan pada orang-orang berusia di bawah 50 tahun.
"Anda tidak kebal. Virus corona ini membuat Anda masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda," kata Tedros dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu.
Dr. Antonio Pesenti, Kepala unit perawatan krisis intensif di Lombardy, Italia, tempat COVID-19 paling mewabah di Eropa mengatakan, banyak kelompok usia muda yang dirawat di rumah sakit dengan gejala parah.
"50 persen pasien di unit perawatan intensif kami, yang merupakan pasien terparah, berusia di atas 65 tahun. Namun itu berarti bahwa 50 persen dari pasien kami, lebih muda di bawah 65," kata Pesenti seperti dikutip dari Sky News.
Dia menambahkan, dalam perawatan, banyak pasien berusia 20 atau 30an tahun. Beberapa juga mengalami gejala parah seperti lansia.
Pesenti mengungkapkan, alasan Italia memiliki angka kematian yang tinggi adalah karena tingginya populasi lansia. Namun, bukan berarti kelompok usia muda juga tidak akan terkena COVID-19 atau hanya mengalami gejala ringan.
Di Italia, hampir seperempat dari sekitar 28 ribu pasien COVID-19 berusia antara 19 sampai 50 tahun.
Tedros juga mengatakan bahwa meski seseorang tidak sakit, namun seseorang juga bisa berkontribusi pada kehidupan orang lain.
"Pilihan yang Anda ambil tentang ke mana Anda pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain," ujarnya. Selain itu, Tedros juga berterima kasih pada kaum muda yang menyebarkan kewaspadaan, bukan virusnya. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6