Return to site

Tak Selalu Positif, Ini Dampak Buruknya jika Terlalu Baik

Rifanfinancindo - Menjadi orang baik tentu menjadi dambaan semua orang. Semua dari Anda pasti percaya bahwa menjadi orang baik akan memberikan dampak positif bagi kehidupan Anda.

Tapi, tahukah Anda bahwa menjadi orang yang terlalu baik justru membuat Anda didera kerugian. Kok bisa? Karena ada saja orang yang ingin mengambil manfaat dari kebaikan Anda.

Salah satu kerugian yang rentan Anda hadapi adalah menyoal dompet yang kering lebih awal. Dan, tentu ini akan membawa dampak bagi kehidupan Anda yang masih terus berjalan.

Baca Juga :

Dare to say NO! untuk hal-hal tertentu yang justru hanya akan merugikan Anda. Selalu ingatlah bahwa menjadi orang yang “baik” di tempat kerja itu tidak selalu menguntungkan, ini dampak buruknya, seperti dikutip dari Cermati.

1. Tanggung Jawab Pekerjaan Sendiri Bisa Terbengkalai

Dalam setiap pekerjaan, tentunya ada job description yang telah disiapkan, sehingga mempermudah Anda untuk menjalankannya. Tapi, kadang kala ada saja teman kerja atau orang lain yang meminta Anda untuk membantu pekerjaan mereka.

Hati-hatilah bila Anda sendiri belum bisa menyusun skala prioritas tentang ini. Bisa-bisa pekerjaan Anda sendirilah yang akan terbengkalai karena rasa tidak enak menolaknya.

 

Cara menghindarinya adalah berani menolak secara halus bahwa Anda sedang ada dalam prioritas pekerjaan inti yang jadi tanggung jawab Anda.

 

Bila lain waktu, Anda sedang tidak sibuk dan ada waktu luang untuk membantu pekerjaan orang lain, tak ada salahnya melakukan itu. Tapi ingat, yang terpenting adalah jangan sampai kebaikan Anda diamanfaatkan tanpa disadari.

2. Keuangan Berantakan Gara-gara Menghadiri Undangan
Menghadiri undangan memang bagus untuk dilakukan. Selain menghargai si pengundang, ikatan kekeluargaan juga menjadi lebih erat.

 

Namun, saat undangan berdatangan dalam waktu bersamaan, tentu Anda harus mengatur waktu dan bujet lebih baik. Sebab bujet menghadiri semua undangan tentu akan membengkak.

 

Prioritaskan undangan dari saudara dan kolega terdekat, serta jangan lupa untuk memilih jarak yang terjangkau sehingga biaya transportasi masih bisa diperhitungkan. Rencanakan matang-matang setiap undangan yang Anda terima sehingga bujet bulanan tidak membengkak.

 

3. Banyak Uang Terbuang karena Piutang

Piutang termasuk aset yang harus Anda tagih. Sebab perjanjian awal adalah meminjam dan harus dikembalikan. Karena berakibat uang terbuang begitu saja karena piutang ini.

 

Jika Anda memang ragu-ragu dan termasuk orang yang sungkan untuk menagih, sebaiknya jangan pernah meminjamkan uang di awal. Demi kebaikan bersama, sebagai yang memberikanutang dan yang berutang, lebih baik bila saling mengingatkan.

 

Ada kalanya orang lupa karena kesibukan dan berlalunya waktu. Ungkapkan kejujuran bahwa Anda juga membutuhkan uang tersebut untuk kebutuhan lain yang juga sama pentingnya.

 

Sepakati waktu untuk melunasinya dengan memberi perpanjangan waktu. Tapi ingat untuk tetap bersikap tegas. Anda pasti tak mau kejadian yang sama terjadi berulang kali, bukan?

4. Mebuang Waktu dengan Percuma
Waktu bagaikan uang. Ungkapan ini ada benarnya. Sebab ketika Anda sudah menjalankan sebuah pekerjaan secara profesional, baik sebagai pekerja kantoran maupun sebagai seorang pengusaha, waktu adalah hal yang sangat penting.

 

Membuang waktu dengan percuma tanpa tujuan yang jelas dan alasan yang tepat tentu adalah pemborosan. Sebab waktu tak bisa kembali. Bila tidak dikelola dengan baik, ia akan menjadi bumerang tersendiri.

 

Aturlah waktu untuk bisnis atau pekerjaan, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk berbagi dengan sesama dengan bijak. Bila semuanya dilakukan beriringan, tentu tak akan menjadi pemborosan sekaligus penyesalan.

 

5. Tidak Mendapatkan yang Terbaik

Sifat terlalu baik terakhir adalah terlalu loyal pada service yang kurang memuaskan. Meskipun service yang Anda sering datangi itu sudah memiliki hubungan yang dekat, tapi Anda tetap harus realistis.

 

Tak ada salahnya untuk menemukan service lain yang sejenis. Sipa tahu service yang sama berujung pada kepuasan di hati dan juga di dompet. Selain itu, kalau Anda merekomendasikan ke orang lain, Anda juga tak akan mengecewakan.

 

Baik Memang Penting, Tapi Berbuat Baiklah Pula pada Diri Sendiri

Berbuat baik memang anjuran semua agama. Karena sejatinya kita semua adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Namun, kalau kebaikanmu dimanfaatkan, Anda harus segera peka. Lebih baik berbuat baik kepada orang yang benar-benar tepat dan saling memberikan manfaat satu sama lain, bukan saja dari satu pihak saja. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6