Rifan Financindo - Tak hanya perekonomian, pandemi virus corona saat ini juga ikut mengguncang pasar tenaga kerja global.
Lihat saja yang terjadi di Amerika Serikat, setelah bertahun-tahun menjadi pasar tenaga kerja terketat, kini menghadapi tingkat pengangguran yang kronis, seperti halnya yang terjadi di banyak negara lain.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
"Hal yang biasa dilakukan para pelamar adalah mereka melakukan pendekatan wawancara dengan mental model seperti apa yang akan mereka lakukan saat bekerja. Kebalikan dari itu, para pencari pekerja unggul justru tahu bahwa mereka tengah mengevaluasi perusahaan sama dengan perusahaan yang tengah mengevaluasi rencana kerjanya," papar Sethi seperti dilansir dari CNBC, Senin (13/7/2020).
Secara spesifik, salah satu miliarder terkaya ini menjelaskan, para pelamar kerja harus mengubah pola pikir mereka dari sekadar pencari kerja menjadi pekerja unggul.
Penulis buku ternama ini juga menjelaskan, menghindari satu kesalahan tersebut dapat membuka banyak peluang di tengah situasi sulit mencari kerja seperti sekarang.
Cara berbicara seorang pencari kerja akan sangat jauh berbeda dengan saat pegawai unggul berbicara, terlebih saat wawancara. Walau memang, Sethi mengakui, prakteknya tidak semudah bicara.
Setelah Anda berhasil melakukan wawancara dengan baik, Anda juga harus mempersiapkan diri untuk bernegosiasi.
"Setelah mengamankan wawancara, fokus utama Anda haruslah tentang menampilkan 'pemicu kompetensi' yang tepat. 'Pemicu kompetensi' tersebut termasuk cara Anda tarik ulur tentang tuntutan gaji yang diharapkan," ungkap Sethi.
Tentu saja, jika Anda meminta gaji yang tinggi, hal tersebut harus dibarengi dengan penjelasan tentang pemahaman Anda tentang peran kerja yang akan dilakukan. Serta bagaimana memberikan jawaban yang memuaskan untuk perusahaaan.
Jangan lupa, Anda juga harus menggunakan teknik ringkas tentang apa saja visi yang ingin dicapai serta rencana kerja yang akan dilakukan dalam 90 hari ke depan jika diterima.
"Hal ini jarang sekali gagal memukau para pewawancara," tandasnya. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6