PT Rifan Financindo - Hambatan terbesar saat membuka bisnis atau usaha adalah memulainya. Jika Anda sudah melalui fase ini, maka langkah selanjutnya relatif bisa dijalani.
Untuk memulai usaha baru, mari kita coba langkah-langkah berikut, seperti melansir Laman Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM), lpdb.id, Kamis (11/6/2020).
Hal pertama yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji bulanan.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Sedangkan, pengusaha harus menginvestasikan sebagian penghasilan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih
besar. Maka, ketika sudah memilih untuk membuka usaha, terapkanlah mental sebagai pengusaha.
2. Siapkan Modal
Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal. Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun sudah bisa membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang Anda jalankan.
3. Bidang Usaha
Tentukan bidang usaha yang akan dibuka. Anda bisa memilih bidang usaha yang belum pernah ada atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk mulai membuka usaha, baik bidang yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan.
4. Lokasi
Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai diyakini akan membuat usaha cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah, atau kampus.
5. Fokus
Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang gagal saat mulai berkembang, karena tidak fokus pada peningkatan bisnis awal, melainkan terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha lain.
6. Cari Pelanggan
Kenalkan bidang usaha ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha jasa Anda ke semua orang, agar bisa mendapatkan klien. Ada banyak cara untuk promosi, baik dari
7. Cara Berbisnis
Sebenarnya, berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, barang seharga Rp1000, tugas Anda adalah menjualnya dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500.
Intinya, dari sebuah barang, Anda bisa menjualnya dengan memperoleh keuntungan. Setelah itu, juallah barang tersebut sebanyak-banyaknya.
8. Pegawai
Pada awal membuka usaha, hanya membutuhkan sedikit pegawai. Selain Anda sendiri yang mengurus usaha tersebut, bisa melibatkan pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk ikut mengelola.
Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha tersebut. Setelah usaha berkembang, baru bisa mempekerjakan pegawai tambahan.
9. Perencana Keuangan
Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha sudah berjalan, Anda harus pandai mengatur alur keluar masuknya uang.
Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.
10. Mulai lah!
Sudah memikirkan segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!
11. Risiko
Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau Anda sudah menyadari risikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usaha tersebut, reputasi semakin dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan bisnis, juga harus terus menjaga reputasi.
12. Antisipasi Kegagalan
Risiko kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu Anda dituntut untuk bersikap tegas dan cepat bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang tak beres. PT Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6