Rifan Financindo - Kecemasan dinilai menjadi suatu masalah kesehatan jiwa yang rentan muncul di suasana yang tak pasti seperti sekarang ini.
Praktisi mindfulness dan emotional healing Adjie Santosoputro mengatakan bahwa ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk mengatasi kecemasan yang dialaminya.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
"Saya juga kadang protes, masa kita sebagai manusia tidak boleh memastikan, tapi saya sebagai manusia seringkali tidak sadar diri. Ego kita besar. Padahal ada hal-hal yang di luar kendali kita," kata Adjie dalam sebuah seminar daring beberapa waktu lalu, ditulis Selasa (30/6/2020).
Sehingga, Adjie mengatakan bahwa memastikan hal yang tidak pasti boleh-boleh saja. Namun, orang juga harus sadar bahwa tidak semua hal bisa ia kendalikan.
Adjie mengatakan, agar kecemasan tak terjadi secara berlebihan, yang harus dilakukan selanjutnya adalah dengan "menemani kecemasan" itu sendiri.
"Maksudnya, kita tidak perlu melarikan diri dari rasa cemas. Kita juga tidak perlu melawan cemas. Yang perlu kita lakukan adalah menemani rasa cemas," ujarnya.
Menurut Adjie, penyangkalan terkadang malah membuat seseorang merasa lebih cemas. Bahkan tak jarang mengalihkan perasaan tersebut malah berujung dengan aktivitas-aktivitas yang tidak sehat.
"Kita tahu bahwa melakukan ini itu tidaklah sehat, tapi tetap kita lakukan karena sebenarnya itu adalah persoalan batin karena kita terus lari dari rasa cemas itu."
Setelah seseorang bisa hidup dengan rasa cemas yang dialaminya, yang perlu dilakukan kemudian adalah "menyadari napas."
"Ketika menarik napas disadari, embuskan napas sadari bahwa saya sedang mengembuskan napas," kata Adjie.
Dia mengatakan, berlatih menyadari napas sama seperti mengalihkan perhatian kita dari yang sebelumnya terus menerus terpusat pada pikiran menuju napas. Menurutnya, ini akan lebih mengurangi perasaan cemas.
"Jadi latihan sadar napas ini atau mindful breathing, bukan latihan mengendalikan napas. Kita hanya menyadari napas," ujarnya.
"Pada saat menyadari napas, saya garansi pikiran kita akan ngelayap kesana kemarin. Berpikir tentang masa lalu, masa depan, kenangan, penuh drama, penuh fantasi. Setiap kali seperti itu, ingat, sadari pikiran itu lalu bersikaplah ramah dan menerima."
"Kita cemas karena kita ini seringkali kaku menghadapi perubahan. Kita ingin kondisi harus seperti ini, pokoknya, suka tidak suka harus begini, kan kaku banget," kata Adjie.
Menurutnya, kekakuan ini yang membuat seseorang cemas. "Belajarlah dari air," ujarnya.
"Kalau melihat dari karakter air itu kan dia pas alirannya lancar, lancar. Kalau pas bertemu dengan batu yang berliuk-liuk, dia mengikuti mencari celah. Pas waktunya berhenti ya dia berhenti, ikhlas pasrah, kalau ada jalan, jalan lagi," tambahnya.
Selain itu, penting juga untuk memenuhi kebutuhan hidrasi dan cukup istirahat agar kecemasan menjadi tidak berlebihan. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6